Kamis, 19 Mei 2011

Cinta KasihMU datang saat bulan purnama Waisak.

    Saat pandangan tiada yang menghalangi meski berjalan dalam gelap pada malam hari, saat seluruh alam nampak terang dalam cahaya kuning keemasan, saat setiap insan dunia tersenyum saling mengenali antar sesama, saat udara semilir mengalirkan kesejukan dalam setiap nafas manusia, saat kidung indah mengumandang diiringi suara lonceng dan genta bersuarakan lagu Surgawi, saat seluruh pintu cinta dan kasih Tuhan terbuka lebar......maka sudah sepantasnyalah kita menundukkan kepala, mencakupkan tangan dan memanjatkan doa-doa kehadapanNYA.
      Bulan memancarkan sinar kelembutan dan kedamaian serta senyum penuh kasih kepada umatNYA. Saat bulan purnama hari Waisak tiba, hari yang penuh dengan karunia, berkat dan anugerahNYA. Saat Budha mencapai tingkat " Kesempurnaan ", mencapai ke-Illahi-an yang abadi untuk memberikan pencerahan kepada manusia yang telah melupakan arti dan salah mengartikan " TUHAN ". Budha memberikan pencerahan tentang Keabadian, Kesempurnaan, Cinta Kasih dan Kedamaian. Dengan kesempurnaanNYA beliau memberikan arti dari segala KuasaNYA. Dibawah pohon Bodhi yang rindang, disertai cahaya bulan yang lembut keemasan dan udara yang menyejukkan jiwa dan raga mampu memberikan siraman Rohani yang menyejukkan dan kedamaian kepada umatNYA.
       Dalam keadaaan sekarang, kita diingatkan untuk selalu Eling akan arti dari sebuah Kedamaian, sudah sewajarnya kita untuk kembali merenungi Pencerahan Budha, sebuah arti cinta kasih sesama manusia. Kita yang sekarang telah berada dalam sebuah keadaan ( Jaman ) yang sudah seluruhnya terpangaruh oleh silau gemerlapnya kerlap kerlip lampu dunia "maya" ini, melupakan nilai sebuah arti Cinta Kasih dan Kedamaian. Setiap orang sibuk dengan tujuan dan pencapaian duniawi lupa akan sebuah pencapaian akan kesempurnaan jiwa spirit akan nilai ke-Tuhan-an.
         Setiap orang selalu disibukkan dengan pekerjaan membersihkan " Topeng " dari setiap lakon yang telah diperankan. Peran yang selalu berubah-ubah dalam setiap cerita hidup dalam kesehariannya. Semakin banyak lakon yang diperankan semakin sibuk tiada waktu untuk memperhatikkan sekeliling dari lingkungan sekitarnya. Juga mungkin tiada waktu yang dapat diberikan untuk memberikan Istirahat jiwa dan raganya. Raganya seolah tiada beda dengan sebuah mesin pencari dan pencetak dari seluruh Keinginan dan Hasrat yang ada dalam pelupuk mata. Pikirannya tiada beda dengan sebuah mesin hitung yang selalu memberikan sebuah nilai dari sebuah akhir pencapaian. 
          Tiadakah ada yang ingat akan sebuah akhir dari pencapaian Budha ?.
      Pasti dan jelas " ADA ", satu, dua, tiga dari seribu padang ilalang yang roboh oleh tiupan angin Kesombongan, Malas dan Benci pasti masih ada yang berdiri tegak. Entah karena tidak terkena angin atau mampu menghindar. Bersyukurlah padang ilalang tersebut. Sebab masih mampu dan bisa melihat dan menjadi saksi dalam setiap putaran waktu dan masih dapat menikmati hangatnya sinar mentari pagi, sejuknya angin pegunungan, dinginnya siraman air hujan dan lembutnya senyum rembulan saat bulan purnama.
       Hanya dengan memberikan dan menyerahkan seluruh arti hidup kepadaNYA kita berusaha dan mencoba untuk memberikan yang terbaik pada diri sendiri, keluarga, sahabat, masyarakat dan negara. Dengan meniru apa yang telah dilakukan oleh Budha dengan melaksanakan TRI DHARMA dalam kehidupan bermasyarakat, yoga dan meditasi dalam setiap kesempatan dengan penuh keyakinan, tekun dan disiplin niscaya akan selalu ada jalan yang terang dalam gelapnya kehidupan dunia.
       Cobalah berikan waktu kepada Raga untuk memperbaiki yang rusak dengan YOGA dan sempatkan waktu untuk jiwa serta pikiran yang lelah, sakit, kacau dengan MEDITASI, agar terjadi keseimbangan antara Jiwa ( Rohani ) dengan Raga ( Badan ). Marilah bersama-sama melihat kembali yang telah Budha laksanakan untuk mencapai kesempurnaan Hidup. Hidup adalah Anugerah yang diberikan agar bisa memperbaiki yang salah dan rusak untuk bisa menjadi lebih baik dan akan menjadikan hidup sempurna.
        Selamat hari raya Waisak semoga Anugerah Cinta Kasih Budha memberikan Kedamaian kepada seluruh Umat manusia di Dunia. Salam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar