Dari batang induk terlahir dan tercipta sebuah kesejatian dan kesempurnaan tanpa ada keinginan untuk mengurangi dan menyembunyikan. Begitu ikhlas dan tulus yang keluar dari sebuah jiwa yang murni. Sebuah kepolosan yang murni dari setiap anugerah ALAM tercipta tanpa ada goresan noda dalam kulit daunnya. Berpuluh, abad dan seribu tahun telah terlewati tanpa ada rasa hormat, apa lagi untuk melepaskan, walau jaring-jaring dan duri-duri melilit dan mencabik batang dan dahannya.
Dari sebuah keyakinan bahwa itu yang terjamah hanyalah kulit luar saja, karena semua itu tiada guna untuk sebuah pencapaian kesempurnaan dan kesadaran sejati. Dari inti, batang dalam, urat nadi dan kulit dalam, masih utuh murni tiada terusik. Beribu paku yang tertancap, beribu tali pengikat, beribu serangga yang selalu mengitari tidak akan mampu masuk sampai kedalam sebuah keyakinan yang hakiki.
Hanya dia sang Waktu yang akan menjadi saksi dari kelelahan yang tak berakhir. Untukmu akan selalu tersiram dengan air murni kehidupan yang muncul dari jiwa-jiwa murni. Selalu dan selalu akan tumbuh batang - batang pohon muda yang siap melanjutkan pengabdian dan perjuanganmu untuk kehidupan makhluk di alam ini. Kelelahan yang mendera, kebodohan yang mengikuti akan membuat setiap akar dan daun yang melilitmu menjadi kering tiada guna. Engkau Kalpataru yang menjadikan kami teduh damai dan sejahtera. Salam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar