Sabtu, 29 Desember 2012

NOTE 2012

        Footsteps in tune with his swing, gentle breathing rhythm with the flow of blood through our veins, is there anything that passed in the course of years ago ..??, Is there anything lacking?, Is there anything wrong in the act and say?, is there anything that has not been achieved dreams and our dreams ...??. If anyone missed .. we have to repeat. If anything is missing .... we need to find it again. If there is nothing wrong .... we have to look inward. If anyone has not been achieved ..... we have to try again. If what you have achieved last year we rightly make us more grateful and appreciate the work, respect for others, respect for nature that has been supplying all our needs, and respect ourselves. What has happened and we experienced last year was a little note in the course of life. It is appropriate that we make a mirror and record yourself in stride for years to come. Do what we have achieved last year makes us forget, arrogant and unconcerned with others and the natural surroundings. What we've achieved is a result of hard work, prayer and grace friends about God. Life is a play ---- play it, life is a work ---- do it, life is devotion ----- do with sincere, life is a gift ---- give thanks. Do the best for yourself, family, community, country and God. Happy new year 2013, I would expect a successful.

Rabu, 27 Juni 2012

Bunga PadmaKU

      Ketika kita tertegun akan kepergian, entah itu sahabat, rekan, saudara, orang tua atau guru yang selama ini kita jadikan suluh dan panutan.....hmmm perih rasanya didada. Karena kita menyadari akan rasa kehilangan, meski kita sadari pula itu akan pasti terjadi dalam putaran waktu. Namun kenapa kita " Terkadang " masih tidak mau menerima akan hal itu..????, tidak adanya rasa ikhlas, menyadari dan mau menerima keadaan itu. Mungkin disebabkan oleh beberapa sebab dan hal, karena kita " sayang, kasih dan cinta " yang menyebabkan kita belum bisa menerima. Ada juga karena masih banyak yang belum dapat dikerjakan atau diperbuat bersama-sama.
     Tetapi pada dasarnya yang membuat kita terkadang bersedih karena telah terlambat untuk menyadari bahwa kita belum " SIAP " untuk menerima keadaan itu. Selama kita bersama - sama dalam kurun waktu yang telah berlalu yang mestinya kita banyak belajar dari waktu bersama namun pikiran kita yang terbatas hanya mampu memikirkan keadaan sendiri saja rasa" Egois " kita yang telah membutakan dan menutup pikiran dan jiwa kita. Kita hanya sibuk dengan diri sendiri dan melupakan bahwa ada yang lain disekitar kita, yang bisa kita ajak bersama-sama dalam berjalan menempuh waktu. Kita tidak pernah berpikir bahwasanya yang disekitar kita juga yang memberikan dorongan dan motivasi dalam perjalanan hidup kita. Itulah yang sering terjadi dalam hidup ini.
     Kita bingung dan takut dalam mengejar keinginan yang tidak bakalan kesampaian, bingung dan sibuk mengejar harta, takut dan gelisah kehilangan harta sehingga kita melupakan sekitar kita. Banyak saudara, sahabat, rekan dan orang tua yang merasa kesepian karena ditinggalkan mencari dan mengejar impian. Jika impian, cita-cita telah tergapai, malah semakin jauh jarak antara nurani dan rasa. Semakin merasa tidak membutuhkan lagi sekitarnya. 
     Mungkin memang karena umur dunia sudah mulai tua, sehingga kita harus mengimbangi dengan pola hidup yang cerdas. Terkadang kecerdasan pikiran kita telah menutup pintu nurani dan jendela rasa yang ada dalam jiwa kita. Egois yang lebih menonjol dari pada nurani yang bicara dan rasa yang menyentuh, terkadang timbul rasa empati yang berlebihan terhadap keadaan dan sesuatu yang dianggap mengganggu perjalanan diri.
      Hanya penyesalan yang terjadi disaat mata kita telah terbuka lebar bahwasanya yang kita lihat seperti biasanya telah hilang dalam pandangan, suara yang sering kita dengar meski kadang kita tidak hiraukan telang lenyap dalam genderang dan daun telingan kita, ada yang kurang dalam nurani kita dikala semua itu telah hilang dan lenyap bersama api, air dan angin yang telah membawa dengan ringan kembali keasalNYA.
Kepala menunduk lesu, air mata telah kering dipipi, raut muka lelah untuk meratapi semua, dan itu tidak akan mampu mengembalikan keadaan yang telah terjadi. Meski berusaha tegar dan teguh, tapi jiwa dan pikiran telah rapuh karena penyesalan yang tiada tara.
       Baru disadari karena masih banyak yang harus kita lakukan dan kita pelajari, masih banyak yang belum kita dapatkan dari berbagi pengalaman dan ilmu kehidupan, masih belum siapnya diri kita untuk lepas dari gandengan dan genggaman tanganNYA, masih belum siapnya kaki ini untuk melangkah tanpa tuntunanNYA, masih belum matangnya jiwa ini tanpa bimbinganNYA, hanya dapat berharap bergantung dan bisa menyentuh kaki PadmaMU.
      Dalam jiwa dan pikiran kita hanya terbentuk sampai kita berada dalam sentuhan tangan PadmaMU. Itulah yang terkadang kita merasa belum siap untuk sebuah kepergian sahabat, rekan, saudara, orang tua atau guru yang tidak akan pernah kembali lagi.
       Engkau yang telah sempurna dan duduk damai diatas bunga Teratai/Padma, berikanlah kami semua beserta isi dunia kedamaian dan kebahagiaan. Salam hormatku padaMU yang tercinta dan terkasih Ida Bhagawan Putra Swabawa, Amor ring Cintya.

Senin, 20 Februari 2012

BEBAS TAPI TERBATAS

        Yang selalu menjadi keinginan setiap insan manusia adalah KEBEBASAN, bebas dalam segala hal. Bebas berpikir, bebas berkarya, bebas berbicara dan bebas bertindak. Namun kadang kebebasan itu selalu membuat dan menjerumuskan kita, bebas berbicara terkadang banyak fitnahnya, bebas bertindak terkadang banyak lakunya, bebas berpikir terkadang bisa lupa ingatan, jika kita tidak bisa mengikat kita dalam pikiran positip untuk menjewantahkan arti Kebebasan itu sendiri.
  • BEBAS.
  • TERBEBAS.
  • KEBEBASAN.
     Bebas...........Kita selalu berharap akan bisa bebas dari segala hal dalam hidup ini, Untuk menentukan jalan hidup kita, perjalanan hidup dan irama kehidupan kita serta perjalanan karir untuk masa depan kita. Bebas dalam memilih teman, sahabat dan teman dalam mengarungi bahtera hidup kita. " Bebas dalam memilih dan menentukan " itulah yang menjadi keinginan kita. 
      Terbebas........Kita selama hidup dan mungkin semua insan manusia, tidak akan mau dan menghindar dari segala bentuk beban, hutang, segala bentuk tekanan, ikatan, penindasan dan segala yang membuat kita menjadi berat dan terkukung dalam hidup ini. " Terbebas dari beban " itulah impian kita semua.
       Kebebasan.........Kita akan selalu berusaha dan mencari terus bentuk dan model yang pas untuk diri sendiri dalam kehidupan ini, bentuk pribadi kita akan dibentuk oleh orang tua dan lingkungan serta keluarga, model atau gaya kehidupan kita akan kita cari sesuai dengan keinginan kita. " Kebebasan dalam menentukan pilihan " itulah hasrat setiap insan manusia.
    NAMUN.... !!!!!!!!, BEBAS, TERBEBAS DAN KEBEBASAN tidak murah dan tidak mudah. Kita manusia diciptakan untuk bisa berkarya dan berdedikasi, diciptakan untuk berusaha menjadikan diri, diciptakan untuk bisa menciptakan hal lain yang bisa bermanfaat bagi manusia lain.  Kita bebas dalam memilih dan menentukan, namun jangan lupa setelah memilih meski dipertahankan dan dipertanggungjawabkan. Kita terbebas dari segala beban hidup dan selalu berusaha sembunyi dari beban itu, tapi apakah kita bisa terbebas dari Ketakutan...?????. 
          Kita akan selalu memilih kebebasan yang ditawarkan hanya untuk memenuhi segala keinginan, hasrat dan ego dalam diri kita, tapi apakah kita pernah memberikan kebebasan jiwa dan pikiran untuk merasa senang, lega dan bisa berRelaksasi sejenak....??????. Masih banyak yang berpikir bahwasanya apa yang dinikmati dan dirasakan sekarang adalah hasil dari kerja badan kasar saja. Hemmmm.....mereka lupa akan Spirit Energy dalam Jiwa yang selalu setia menemani dan memberikan Support kepada badan kita.
       Tidak murah memang, terkadang kebebasan harus dibayar mahal. Untuk bisa meraih dan mendapatkan kebebasan kita terkadang harus rela berkorban material dan inmaterial. Untuk memulihkan kembali dan terbebas dari semua beban, himpitan, tekanan terkadang kita harus menebus dengan mengorbankan rasa dan pikiran.
          Dan tidak mudah memang, karena kebebasan yang Hakiki adalah kebebasan setelah kita bisa membebaskan diri sendiri dari dan pada diri kita sendiri. Terkadang untuk mencapai dan meraih kebebasan kita masih mengharapkan orang lain pula, nah ...., apakah kita sudah bisa membebaskan diri kita sendiri...????? tentunya belum dan "mungkin" tidak bisa meraih kebebasan mutlak dalam hidup ini. Karena kita masih dan selalu ada ketergantungan dengan orang lain. Masih banyak yang kita lihat untuk mencapai dan meraih keBEBASan harus mengorbankan kepentingan orang lain, material dan inmaterial orang lain. Terkadang meski harus mengorbankan orang terdekat dan bahkan mengorbankan kepentingan dan harga diri sendiri. 
        Sejatinya kebebasan telah diberikan dengan sangat amat luas oleh sang Pencipta, namun kebebasan itu telah pula dibatasi. Segala apapun yang kita lakukan dan laksanakan telah bebas dijalankan, tergantung kemampuan kita untuk bisa membatasi diri dan mempertahankan serta mempertanggungjawabkan kebebasan itu sendiri. Bebas, Terbebas dan Kebebasan yang diberikan hendaknyalah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk diri sendiri dan berguna bagi orang lain. Walau kita bebas meski ada batasnya....." Bebas tapi Terbatas " itulah yang meski kita camkan dan pahami bersama. Mari kita belajar untuk bisa membebaskan diri sendiri, membebaskan pikiran, hasrat, ego dan kenginginan yang berlebihan. Salam.

Kamis, 05 Januari 2012