Minggu, 12 September 2010

ANDAKASA-KARANGASEM

Saat sang surya memancarkan sinarNYA yang pertama di muka Bumi ini saat itulah Rakhmat dan Karunia Tuhan telah dianugerahkan kepada seluruh umat manusia. Awan merah merona terkena matahari pagi, sebagai saksi awal kehidupan manusia selanjutnya. Waktu demi waktu terus berjalan tiada yang mampu menghentikan dan menghalangi.
Mentari pagi di Pura Andakasa - Kab. Karangasem telah menjadi saksi Sembah sujud manusia yang selalu berharap dapat dekat dan menyentuh kaki Padma Beliau.
Perjalanan ditengah hutan malam hari tidak menyurutkan niat untuk dapat hadir tepat waktu. Sinar lampu senter meski memakai senter kecil hanya memakai senter korek apipun tidak membuat hati galau. Karena jalan kecil gelap yang dikelilingi hutan kayu pinus seakan terang oleh rasa Ikhlas dan Niat yang tulus dalam hati masing - masing manusia.
Seakan terang jalan yang dilalui, diterangi oleh cahaya hati yang telah menetapkan hati padaNYA. Disertai canda kecil dalam setiap langkah perjalanan, tampak alam menyambut kedatangan kami. Angin semilir membuat lelah dan keringat mengalir hilang dan kering sampai dipuncak Luhur Pura Andakasa. Perjalanan yang SEPERTI sangat melelahkan nampak seperti sebuah perjalanan yang amat menggembirakan dan membahagiakan.
Ya Tuhan yang Maha Pemurah, Pengasih dan Penyayang kami datang bersujud kehadapnanMU dengan segala kekurangan hamba sebagai manusia. Berilah hamba maaf, cinta dan kasihMU. Berilah Petunjuk, Bimbinglah dan Lindungilah kami dari segala cobaan hidup ini. Kami datang menyerahkan diri kehadapanMU karena kami ada dalam kandungan perutMU. Apa yang kami persembahkan kepadaMU tiada arti dan tiada sebanding dengan apa yang kami peroleh, juga segala anugerahMU.
Dalam duduk dengan keheningan pikiran, jiwa dan hati, semua mencoba untuk dapat membuat Engkau merasa senang, mau menerima kehadiran manusia yang amat sangat berharap selalu bisa dekat denganMU. Dalam diam ada kerinduan untuk selalu berusaha menyambut kedatanganMU. Engkau datang dan hadir dalam sanubari setiap insan manusia. Berilah Rakhmat dan AnugerahMU kepada seluruh Umat manusia di muka bumi ini.
Pagi yang cerah dengan udara yang segar, hangat sinar mentari membuat hati tenang dan damai. Sang Surya terbit diufuk timur dengan sinar jingganya. Sungguh anugerah Tuhan tiada tara. Salam
Posted by Picasa

Sabtu, 04 September 2010

Sang SURYA

Apalah jadinya jika alam semesta ini gelap tanpa sinar???????, seluruh isi alam semesta ini akan tiada arti lagi. Sungguh amat ber-arti-kah Sinar Beliau???. Coba tanya pada hati nurani sendiri jika kita tiada sinar dalam jiwa ini, tiada sinar diwajahmu, tiada sinar dimatamu, tiada sinar dalam ragamu dan tiada sinar dalam hatimu !!!. Siapa dan dalam keadaan bagaimanakah kita JIKA tanap sinar ???, jawabnya ........ ?????, Juga alam semesta ini tanpa sinar Beliau sama jawabnya PASTI !!!!. Sang Surya akan menerangi seluruh Alam yang terlihat maupun yang tak terlihat. beliau akan menjadi saksi setiap proses yang terjadi diatas bumi ini. Proses kehidupan seluruh makhluk dengan segala isinya.
Adakah diantara kita tidak pernah melihat surya atau ingin tidak melihat surya ????, pasti ada yang pernah tidak melihat meski hanya seberapa detik waktu yang terjadi. Namun bagi yang ingin tidak melihat surya, cepatlah sadar !!, bahwa keinginan itu SALAH !!!.
Kita manusia yang ada dan tercipta dari KuasaNya meski harus bisa melihat surya dalam kegelapan dan gelap dalam terangnya surya. Jika kita mampu melaksanakan itu Niscaya akan selalu ada Terang dalam hidup kita. Terang dalam Menjalani, Menikmati dan Mempertanggungjawabkan Hidup. Terang dan Gelap yang terjadi dalam hidup kita, sering menjadi alasan untuk selalu mencari sumber utama. Jika terang terlihat dan terjadi kita senang terkadang sampai lupa, dan mungkin lebih sering sampai SAKIT. Lupa akan segala yang menjadi Sumber terang. Dan jika gelap yang terjadi dalam hidup kita, sering selalu menyalahkan dan menjadikan alasan teranglah yang salah. Karena dengan terang semua terlihat, semua yang tersembunyi atau disembunyikan akan terlihat. Entah sengaja disembunyikan atau tersembunyi hingga tidak dan belum terlihat.
Mari kita selalu berusaha agar selalu terang dalam Hati, Jiwa dan Hidup ini. Berlatihlah untuk selalu menjadi Terang untuk diri sendiri dan orang lain. Seperti sang Surya yang selalu menerangi seluruh alam tanpa membedakan siapa, mengapa dan bagaimana makhluk hidup di muka bumi ini. Mentari terangilah alam ini, berilah sinar suryamu, berilah hangat sinarmu agar seluruh insan dan isi alam ini bisa tersenyum dalam menjalani hidup saling bergandeng tangan dan berdampingan dengan sesama. Semoga, Salam sejahtera.
Posted by Picasa